Labels

Minggu, 27 November 2011

How to Make Angklung?

siapa tidak kenal angklung? angklung yang merupakan alat musik indonesia yang telah di akui dunia, dan tentu nya menjadi kebanggaan negara ini. angklung adalah sebuah alat musik tradisional yang merupakan alat musik multitonal (bernada ganda) yang secara tradisional berkembang dalam masyarakat Sunda di Jawa Barat. Alat musik ini dibuat dari bambu, dibunyikan dengan cara digoyangkan (bunyi disebabkan oleh benturan badan pipa bambu) sehingga menghasilkan bunyi yang bergetar dalam susunan nada 2, 3, sampai 4 nada dalam setiap ukuran, baik besar maupun kecil.
pada kesempatan ini saya akan memberikan informasi tentang pembuatan angklung, yang mungkin sebagian Orang Indonesia pun tidak mengetahui nya. proses Pembuatan Angklung memiliki beberapa tahap yaitu :
  1. Proses Pemilihan bambu
  2. Proses Pembuatan Bagian-bagian Angklung
  3. Proses Penyeteman
  4. Proses Perakitan dan
  5. Proses Pemeliharaan / Penyimpanan
Berikut adalah penjelasan dari proses-proses pembuatan Angklung :

1. Memilih Bambu


Bambu adalah bahan baku dari Angklung. Dipilih berdasarkan usia yaitu minimal 4 tahun dan tidak lebih dari 6 tahun dan dipotong pada musim kemarau dari pukul 9 pagi sampai pukul 3 sore hari. Setelah memotong dasar dari pohon bambu, dengan ukuran kurang lebih 2-3 jengkaldari permukaan tanah, bambu harus disimpan selama sekitar 1 minggu, sehingga bambu benar2 tidak berisi air.
Setelah seminggu, bambu harus dipisahkan dari cabang-cabangnya. Dan dipotong menjadi berbagai ukuran tertentu. Kemudian, bambu harus disimpan selama sekitar satu tahun untuk mencegah dari gangguan hama. Beberapa prosedur adalah: dengan cara merendam bambu di genangan lumpur, kolam atau sungai, juga bisa dengan cara diasapi di perapian (diunun), dan prosedur modern: dengan menggunakan formula cairan kimia tertentu.

2. Pembuatan Bagian-Bagian Angklung


Angklung terdiri dari 3 bagian:
Tabung SuaraBagian terpenting dari suatu Angklung, adalah tabung suara yang menghasilkan intonasi. Proses setem dapat menghasilkan intonasi.
KerangkaKerangka tabung untuk tempat berdiri di.
DasarBerfungsi sebagai kerangka tabung suara.

3. Proses Penyeteman


Pembentukan tabung suaraIni adalah proses membentuk bambu menjadi sebilah tabung suara.
Proses PenyetemanIni adalah proses meniup bagian bawah tabung angklung dan menyamakan suaranya ke alat tuner.
Proses utama dari penyetemanIni adalah proses penyeteman suara dengan meninggikan dan menurunkan nada dengan membunyikan nadanya. Dan ini juga merupakan proses meninggikan nada dengan memotong bagian atasnya sedikit, dan menurunkan nada dengan menyerut kedua sisi bilah tabung dengan pisau.
Cara menggunakan alat Tuner:
  • Untuk menggunakan tuner, kita harus memperhatikan baik dari lampu di sebelah kiri dan kanan dari panel, dan juga jarum penunjuk.
  • Sebagai contoh, jika Anda akan membuat sebuah nada “F”, anda harus menggoyangkan angklung sembari memperhatikan baik dari lampu yang akan menyala bersamaan, dan untuk jarum penunjuk yang akan menunjukkan angka “F”.

4. Tahap Akhir


Setelah masing-masing tabung suara memiliki nada, tabung harus diletakkan ke dalam rangka dan diikat dengan tali rotan.

5. Pemeliharaan


Menala / Men-stem Angklung
1. Apabila suara Angklung menjadi lebih tinggi, hendaknya daun Angklung (sisi A) diraut dengan pisau raut sedikit demi sedikit hingga mencapai suara yang dikehendaki.
2. Apabila suara Angklung menjadi lebih rendah, hendaknya ujung Angklung (sisi B) dipotong sedikit demi sedikit sehingga suaranya menjadi normal kembali.
Penyimpanan dan Pemeliharaan Angklung
Untuk dimaklumi bahwa Angklung terbuat dari bahan bambu, konstruksi atau kekuatannya tidak seperti bahan logam, sehingga perlu pemeliharaan dan penyimpanan yang baik. Angklung yang baik terbuat dari bahan bambu yang telah melewati proses quality control yang baik. Lama penyimpanan bambu sebelum diproses menjadi Angklung sedikitnya harus berumur satu tahun. Proses pengeringan bambu ini berfungsi agar  Angklung yang dibuat menghasilkan suaranya tepat/nyaring dan tidak mudah terkena hama rayap. Usia Angklung  apabila perawatannya baik dapat mencapai 10 tahun.
Berikut adalah langkah- langkah yang dapat dilakukan untuk memelihara instrument Angklung:
  • Begitu Angklung tiba di tempat yang baru, segeralah buka dan gantungkan pada tiang standard yang telah disediakan. Penyimpanan dalam kardus/tempat tertutup lebih dari 7 hari dapat mengakibatkan perubahan suara dan penjamuran pada bambu.
  • Penyimpanan Angklung sebaiknya dengan cara digantung, tidak ditumpuk.
  • Penyimpanan Angklung haruslah di tempat kering dan tidak lembab dengan  temperatur berkisar 25 – 33 C.
  • Jangan simpan Angklung di tempat terbuka yang mendapatkan sinar matahari/hujan secara langsung.
  • Untuk memelihara Angklung dari penjamuran dan rayap, gunakan obat anti rayap dan jamur produksi SAU secara teratur 2 minggu sekali dengan proses penyemprotan.
  • Untuk menjaga kualitas suara lakukanlah penalaan/re-tuning Angklung secara berkala. Perpindahan  Angklung dari tempat asal (Saung Angklung Udjo) ke tempat baru (tempat pembeli) akan sedikit mempengaruhi suara (biasanya naik sekitar 30 Hz), karena kondisi suhu udara tidak sama. Untuk mengatasi hal ini, stem ulang (re-stem) perlu dilakukan.
  • Bagi Angklung yang disimpan di daerah panas dengan suhu temperatur  >30 C terkadang menyebabkan sedikit retak pada pangkal tabung. Hal ini tidak mengganggu suara, dan penanganannya cukup diberikan lem kayu.
Dan itu lah cara pembuatan Angklung yang Merupakan Alat Musik Kebanggan Indonesia, sekian informasi dari saya semoga berguna bagi pembaca

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan tulis komentar anda :